Prinsip kerja pemrosesan paduan aluminium terutama mencakup langkah -langkah utama berikut:
Persiapan bahan baku: Bahan baku paduan aluminium biasanya menggunakan ingot paduan aluminium atau bahan aluminium daur ulang. Formula paduan aluminium dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Paduan umum termasuk paduan silikon aluminium (seperti A356) dan paduan tembaga aluminium (seperti 2024).
Aluminium leleh: Bahan baku paduan aluminium ditempatkan di tungku dan dipanaskan ke keadaan cair, biasanya antara 660 derajat dan 750 derajat (titik leleh aluminium adalah 660,3 derajat). Jenis tungku dapat berupa tungku busur, tungku induksi, dll. Selama proses pencairan, kotoran dan oksida yang mengambang di permukaan cairan aluminium perlu dilepas untuk memastikan kemurnian cairan aluminium.
Persiapan cetakan: Pilih cetakan yang sesuai sesuai dengan kompleksitas bagian. Jenis cetakan yang umum termasuk cetakan pasir, cetakan logam, cetakan shell, dll. Desain cetakan perlu mempertimbangkan faktor -faktor seperti fluiditas cairan aluminium, laju pendinginan, dan penyusutan bagian.
Casting: Cairan aluminium cair disuntikkan ke dalam cetakan melalui sistem tuang. Metode tuang dapat berupa casting gravitasi, casting bertekanan rendah atau casting bertekanan tinggi. Proses tuang perlu mengontrol laju aliran dan tekanan untuk memastikan bahwa cairan aluminium dapat sepenuhnya mengisi cetakan dan menghindari pori -pori dan inklusi.
sound dan solidification: cairan aluminium mendingin dan koklat dalam cetakan untuk membentuk bagian aluminium cor. Laju pendinginan mempengaruhi struktur dan kinerja casting. Metode pendinginan bisa menjadi pendingin alami atau pendinginan paksa.
Bolding dan finishing: Bagian aluminium cor yang didinginkan dihilangkan dari cetakan. Proses demoulding membutuhkan perawatan untuk menghindari merusak casting. Coran biasanya perlu menghilangkan kelebihan aluminium, gerbang, riser, dll., Dan melakukan perlakuan permukaan dan penyesuaian ukuran.
Speksi dan pasca-pemrosesan: Bagian-bagian aluminium cor diperiksa, termasuk akurasi dimensi, cacat permukaan, sifat mekanik, dll., Untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar desain. Sesuai kebutuhan, bagian aluminium cor mungkin memerlukan proses pasca pemrosesan seperti perlakuan panas, penyemprotan, dan elektroplating untuk meningkatkan kinerja dan penampilan.